Pengda Lemkari Kalsel Juara Gubernur Cup I - 2009

Senin, 16 Maret 2009

Kegembiraan Generasi Muda Karateka Lemkari yang tergabung dalam Tim Pengda Lemkari Kalsel (jaket hitam-oranye) dan Tim FORKI Banjarmasin (jaket abu-abu)

Setelah melalui perjuangan berat selama tiga hari-tiga malam, Jumat-Minggu, 13-15 Maret 2009, akhirnya Tim Pengda Lemkari Kalsel menuai sukses. Berhasil menjadi juara umum pada Kejurwil Karate Kalimantan Gubernur Kalsel Cup 1 yang berlangsung di GOR Hasanudin HM, Banjarmasin.

Pengda Lemkari Kalsel mengantongi 16 emas, 10 perak dan 9 perunggu. Perolehan ini selisih 7 medali emas dengan runner up FORKI Banjarbaru yang membawa pulang 9 emas, 5 perak dan 17 perunggu. Sementara karateka Lemkari lainnya yang tergabung dalam FORKI Banjarmasin berada di urutan keempat dengan 4 emas, 4 perak dan 7 perunggu.

Selain juara umum, dua karateka Lemkari Kalsel menggondol tropi juara antarmaster (juara antarjuara) untuk kategori kadet putri atas nama Anna Meirina dan junior putra atas nama Anton Arisandi. Juara master juga diraih karateka Lemkari di Tim FORKI Banjarmasin, Tresa Dharma Putra yang menjuarai master kadet putra.

Kejuaraan seKalimantan ini diikuti 24 kontingen dari empat provinsi yang masing-masing mewakili pengda/korda perguruan dan FORKI cabang.

Atas hasil yang dicapai dalam beberapa tahun ini, regenerasi atlet di tubuh perguruan Lemkari tampaknya sudah mulai terlihat hasilnya. Baik kategori pra pemula, pemula, kadet dan junior mampu berprestasi dengan baik. Sehingga karateka senior sudah bisa bernapas lega, pengganti mereka sudah berderet di belakang.

Sukses buat Lemkari Kalsel.















kumite kelas kadet dan senior putra















Foto kiri: Karateka Pengda Lemkari Kalsel bersama pelatih dan tim manager (Ny. Silvi Lombo) .
Foto bawah : Juara Master, Anton & Anna (jaket hitam/oranye) Tresa (jaket abu-abu)


Selengkapnya...

Memaknai Sumpah Karate

Kamis, 05 Maret 2009


Sanggup Memelihara Kepribadian
Seorang Karateka berjiwa ksatria, sportif, berbudi pekerti luhur, tidak sombong dan rendah hati

Sanggup Patuh Pada Kejujuran
Seorang Karateka pantang berbohong, jujur pada diri sendiri dan orang lain, sehingga dapat dipercaya semua orang.

Sanggup Mempertinggi Prestasi
Sesuai tingkatan sabuk, seorang Karateka harus dapat meningkatkan kemampuan diri dari segi teknik, fisik dan keilmuan serta filosofi Karate-Do. Bagi para atlet harus rajin berlatih agar mampu meningkatkan prestasi yang sudah diraih.

Sanggup Menjaga Sopan Santun
Karateka adalah figur yang memiliki etika dalam kehidupan sehari-hari, baik di perguruan, pekerjaan dan pergaulan di masyarakat. Menghormati dan menghargai sesama Karateka (yunior, setara dan senior) maupun kepada orang lain.
Sebagaimana dinasihatkan Gichin Funakoshi: “Tanpa sopan santun kau tidak akan bisa berlatih Karate-Do. Hal ini tidak hanya berlaku selama latihan saja namun juga dalam hidupmu sehari-hari.”

Sanggup Menguasai Diri
Seorang Karateka yang menjiwai Karate-Do akan mampu mengendalikan emosinya. Lebih memilih menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah daripada kepalan tangan. Selalu menghindari perkelahian daripada menimbulkan masalah apalagi mencederai orang lain. Teknik Karate hanya digunakan saat keadaan benar-benar memaksa dan tak ada jalan lain untuk menghindar.
Gichin Funakoshi mengingatkan; untuk mendapat seratus kemenangan dalam seratus pertarungan bukanlah kemampuan yang tertinggi. Untuk menaklukkan lawan tanpa bertarung adalah kemampuan yang tertinggi.


Sebuah renungan
Sumpah Karate diucapkan saat upacara tradisi Karate, di awal dan akhir latihan.
Jika latihan dua kali dalam seminggu, berarti seminggu empat kali mengucap sumpah.
Dalam sebulan, berarti enam belas kali mengucap sumpah.
Sebagai Karateka, apakah sikap dan tingkah laku kita sudah sesuai dengan sumpah yang kita ucapkan ratusan bahkan ribuan kali selama kita berlatih Karate?

Tingkatan sumpah lebih tinggi tanggungjawabnya dari sekedar ikrar dan janji.
Sumpah, mudah diucapkan, tapi tak semua orang bisa melaksanakan.

Selengkapnya...

Arti Lambang Lemkari

Bentuk dan Gambar
  • Bentuk bulat melambangkan persatuan dan kesatuan yang universal dan memberi arti bahwa olahraga Karate yang dibina Lemkari dilandasi semangat revolusi 17 Agustus 1945 dan Pancasila.
  • Gambar harimau dalam posisi siap menerkam. Mencerminkan semangat karateka yang siap siaga dan sekali bergerak dapat mengalahkan lawan.

Warna

  • Putih pada dasar melambangkan kesucian Kuning pada gambar harimau melambangkan keagungan.
  • Hitam pada tulisan Lemkari melambangkan ketangguhan tekad.
  • Merah pada bulatan di luar gambar harimau melambangkan keberanian.

Sumber : AD/ART dan Peraturan Teknik Lemkari
Selengkapnya...

Menang atau kalah dalam Karate bukanlah hal penting. Terpenting adalah bagaimana Karate dapat membentuk kepribadian praktisinya... (Gichin Funakoshi)

Dijual Tanah

Dijual Tanah